Monday, November 5, 2012

Wuah, Uniknya Migrasi Rasa Kalasan Ke Denpasar!


Odilia Winneke - detikFood Jakarta - Kalau ingin makan siang yang kenyang dengan lauk ayam goreng khas Jawa, mampirlah ke sini. Di rumah makan ini semua menunya serba Jawa. Ayam goreng bertabur kremesan yang renyah ini makin enak dicocol sambal yang merah asam pedas. Wuah, benar-benar menguras keringat!

Karena ingin menikmati hidangan tradisional maka distinasi kami adalah kawasan Renon. Di kawasan ini sekarang banyak resto di Jakarta membuka cabangnya. Hampir semua brand ternama ada di sini. Justru deretan rumah makan di Jl. Cok Agung Tresna yang menarik minat kami.

Sederatan dengan warung sup ikan Lembongan, ada rumah makan Ayam Goreng Kalasan dan Ayam Goreng Prambanan. Ah, keduanya padat berjejalan dengan pengunjung. Nyaris tak ada meja yang kosong. Karena rindu makanan yang sedap, jadilah pilihan jatuh pada ayam goreng Kalasan.

Ayam goreng Kalasan ini aslinya dari desa Kalasan, Jawa Tengah. Berupa ayam kampung ungkep yang digoreng kering kemudian diberi kremesan. Kremesan ini adalah bumbu ayam yang diaduk dengan tepung terigu dan air lalu digoreng hingga berbentuk butiran halus yang keriting dan renyah. Jodohnya tentu saja sambal bajak alias sambal goreng yang pedas dan lalap sayuran segar.

Menu yang ditawarkan selain ayam goreng, ada juga nasi goreng juga tahu dan tempe penyet. Di sisi lain rupanya ada gerai khusus makanan Jawa, soto ayam dan rawon. Nasi uduk ayam Kalasan dan pelecing kangkung jadi menu utama untuk meredam perut lapar.

Rumah makan ini nyaris hiruk-pikuk dengan pelanggan plus tukang ngamen dan penjaja DVD yang berkeliling dari meja ke meja. Ya, takjauh berbeda dengan suasana rumah makan di Jakarta. Meskipun ramai ternyata tak perlu menunggu lama, pesanan pun tersaji di meja.

Seporsi ayam goreng Kalasan plus nasi uduk (Rp. 16.000,00) dan seporsi pelecing kangkung (Rp. 6.000,00) pun disajikan. Hmm.. paha ayam yang gendut berwarna kekuningan ditaburi kremesan bergumpal besar. Dilengkapi dengan irisan kol dan daun kemangi, Yang menarik justru sambalnya. Bukan sambal bajak tetapi sambal yang encer berwarna kemerahan.

Ayamnya empuk gurih dengan aroma bawang yang meresap. Kremesannya sedikit keras tetapi tetap gurih-gurih renyah. Saat dicocol dengan sambal yang encer barulah terasa makin sedap. Sambal gaya Bali yang sedikit asam, pedas menyengat ini agaknya dibuat dari tomat dan cabai rawit merah. Meskipun tak terlacak jejak rasa manis khas sambal Jawa, cocolan sambal inipun terasa sedap menyegat.

Tak berbeda jauh dengan pelecing kangkung yang disajikan di piring oval mungil. Kangkungnya hijau cantik dengan tektur krenyes segar. Sambal tomat yang kemerahan makin terasa segar setelah dikucuri air jeruk limau. Apalagi ada tambahan kacang tanah goreng Bali yang mungil manis dan renyah.

Nasi uduk yang pulen dan wangi melengkapi kenikmatan menyantap ayam Kalasan bersambal khas Bali ini. Dengan membayar tak lebih dari Rp. 25.000,00 perutpun kenyang dan puas. Mungkin lain kali kami akan mampir ke ayam Prambanan yang ada di sebelah rumah makan ini. Jadi, siapa bilang di Bali tak ada makanan sedap yang ramah di kantong?

Ayam Goreng Kalasan

Jl. Cok Agung Tresna No.6

Denpasar, Bali

Telepon: 08123809934

(odi/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

No comments:

Post a Comment