Monday, January 7, 2013

Kari Bebek Khas Myanmar Disajikan di Bogor Cafe


Flora Febrianindya - detikFood Jakarta - Kuliner Asia tak ada habisnya untuk dieksplorasi. Tiap wilayah punya karakteristik tersendiri dari segi cita rasa, termasuk Myanmar. Namun tak perlu terbang jauh ke sana, cukup datangi Hotel Borobudur Jakarta yang kini sedang menyelenggarakan Myanmar Food Festival!

Bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Myanmar di Indonesia, Hotel Borobudur Jakarta menghadirkan pengalaman kuliner menarik bertajuk Myanmar Food Festival. Pembukaannya dilaksanakan pada 5 Januari 2012 lalu, dan dihadiri oleh duta besar Myanmar untuk Indonesia, H.E. Min Lwin. Bertempat di Bogor Cafe, festival ini akan berlangsung hingga tanggal 9 Januari 2013 mendatang.

Untuk memanjakan lidah para penikmat kuliner, menu-menunya akan diracik langsung oleh 4 orang chef professional dari Myanmar. Para juru masak ini dipimpin langsung oleh chef Oliver E Soe Ther, yang merupakan Presiden Asosiasi Chef di Myanmar.

Hidangan khas Myanmar yang dihadirkan antara lain coconut noodles, yaitu mie yang disiram dengan kuah kaldu kental dari santan, dan juga butterfish sibya. Dihadirkan juga menu kari domba dan kari bebek, yang yang merefleksikan adanya pengaruh kuat kuliner India terhadap menu khas Myanmar.

Menu-menunya akan disajikan secara prasmanan untuk makan siang dan juga makan malam. Tak lupa, hadir juga aneka menu penutup favorit seperti kue pisang, kentang manis dengan tepung semolina, juga olahan ketan yang diracik bersama agar-agar rumput laut, serta aneka menu lainnya.

Berlokasi di Bogor Cafe, Hotel Borobudur Jakarta, pengunjung bisa langsung menyantap menu buffet ini dengan harga Rp. 228.000++ untuk makan siang, dan Rp. 248.000++ untuk santap malam. Jangan sampai ketinggalan, karena festival ini hanya berlangsung hingga 9 januari mendatang!

(flo/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

Wong Kito Galo Kini Bisa Coba Kopi Starbucks


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Warga Palembang tak perlu lagi mencicipi kopi Starbucks sampai ke luar kota. Kini, gerai Starbucks sudah beroperasi di ibukota Sumatera Selatan. Andapun bisa mencicipi kopi bercitarasa internasional sambil menikmati suasana cozy khas Starbucks.

Pada Jumat (04/01/13), Starbucks Coffee Indonesia resmi mengumumkan pembukaan dua gerainya di Palembang. Gerai ke-140 berlokasi di Palembang Indah Mall lantai dasar, sementara gerai ke-141nya bertempat di Domestic Departure Hall, Bandara Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II.

"Sebagai kota ke-12 untuk Starbucks, kami melihat Palembang sebagai kota penting dan berkembang di Sumatera. Selain itu, terdapat antusiasme besar dari masyarakat Palembang untuk mencoba pengalaman baru," kata Anthony Cottan, managing director Starbucks Indonesia, dalam release yang diterima Detikfood (06/01/13).

Gerai Starbucks di Palembang Indah Mall buka setiap hari pukul 10:00-22:00. Yang unik di sini adalah dekorasi kaun songket Palembang, berbeda dengan outlet Starbucks lain. Memang, jaringan kopi internasional ini sering menampilkan konsep berbeda di setiap gerainya.

Jika outlet malnya cocok untuk berkumpul dengan teman atau meeting, gerai di bandara pas sebagai tempat beristirahat sebelum atau sesudah melakukan penerbangan domestik dari dan ke Palembang. Kedai ini buka sejak pukul 05:00-21:00.

Dengan hadirnya Starbucks di Kota Pempek, warga Palembang bisa mencicipi minuman favorit seperti Frappuccino tanpa perlu pergi jauh. Kalau tak suka kopi, di sini juga ada Green Tea Latte, Green Tea Frappuccino, dll.

Untuk menonjolkan kebanggaan Anda akan kota Palembang, Anda bisa membeli mug berdesain khusus di Starbucks. Gambarnya berupa tarian tradisional Gending Sriwijaya dan Jembatan Ampera. Mug unik ini hanya bisa diperoleh di gerai Starbucks Palembang.

(fit/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

Mumbai WineTasting Festival 2013 Sukses Digelar


Dyah Oktabriawatie Waluyani - detikFood Jakarta - Sudah keempat kalinya Wine Tasting Festival digelar. Tiap tahunya acara ini berhasil menarik perhatian pelaku industri makanan dan minuman di seluruh dunia. Tahun inipun tak kalah semarak dengan tahun sebelumnya.

Acara tahunan ini berlangsung di Radio Club, Mumbai, India, tepatnya pada tanggal 5-6 Januari 2013. Berbagai wine rasa lokal maupun internasional yang tersedia bisa dicicipi oleh peserta. Kesempatan emas ini tentunya tidak disia-siakan.

Dalam festival ini peserta juga bisa mencicipi keju dan makanan lezat lainnya. Pengunjung juga dihibur dengan pertunjukan musik, kompetisi seru dan perebutana hadiah untuk berkunjung ke kebun anggur.

Seperti yang dilansir TimesofIndia (1/1/2013), semaraknya festival ini hampir sama dengan festival wine yang sudah terselenggara di berbagai dunia seperti, Melbourne Food and Wine Festival di Australia, BBC Shows Good Food di Birmingham, London & Glasgow, Inggris dan Festival Gourmet International di Puerto Vallarta, Meksiko.

(dyh/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

Sunday, January 6, 2013

Potret Wajah Jay Chou Dilukis dengan Pantat Cangkir Kopi


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Hong Yi menyeruput kopi hitam, lalu mengembalikan cangkirnya ke cawan. Ia mengangkat lagi cangkir tersebut dan menaruhnya di atas kertas putih. Noda cincin pantat cangkir kopi mengotori kertas, namun Yi terus melakukannya hingga kertas tersebut nyaris penuh lingkaran cokelat pekat.

Hong Yi alias Red, seniman wanita asal Malaysia, sibuk mondar-mandir mengelilingi sehelai kertas besar. Tangannya ratusan kali mencetakkan pantat cangkir ke atas kertas, seperti sedang membubuhkan stempel. Ia menebalkan cetakan di beberapa bagian dengan menumpuk lingkaran, sehingga tampak gradasi warna di beberapa tempat.

Setelah 12 jam, tepat di Hari Valentine 2012, wajah penyanyi asal Taiwan Jay Chou tampak jelas di kertas penuh noda kopi tersebut.

Inspirasi Red datang dari lagu Chou yang berjudul 'Secret'. Liriknya dibuka dengan penggambaran kopi dingin yang diangkat dari cawannya. Diceritakan bahwa seorang wanita membuat sketsa potret Chou. Kemudian, lagu ini diakhiri dengan deskripsi daun-daun di musim gugur dan kepingan-kepingan yang terpisah.

Dengan lingkaran-lingkaran kopi ini, Red menggambarkan potret kuno berwarna sepia yang dilukis wanita dalam lagu tersebut. Daun-daun di musim gugur yang rapuh dan tak sempurna disimbolkan dengan lingkaran kopi yang tak selalu seragam.

"Kopi merupakan media yang cukup sulit digunakan. Kalau airnya terlalu sedikit, lingkaran kopi tak mudah terbentuk. Kalau terlalu banyak, lingkaran akan saling bercampur dan membentuk kolam kopi yang tak beraturan," tutur Red tentang pembuatan karyanya, seperti tertulis dalam blognya (15/02/12).

Red menambahkan bahwa ia harus menunggu bagian berwarna cerah kering dulu sebelum mencetakkan lingkaran yang lebih gelap. Kalau tidak, cincin-cincin kopi ini tak akan terlihat.

Sebelum Red, sudah ada seniman yang menggunakan kopi sebagai tinta lukis. Ialah Josephine Ryan, desainer perhiasan asal Norwegia yang melukis wajah wanita cantik. Bahkan, teh dan juspun bisa menggantikan cat air.

(fit/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

Resep Seafood: Prawn Crystal


odi,Courtyard Simply Restaurant,odi - detikFood Jakarta - Udang yang diolah dengan cara sederhana ini bisa jadi pilihan saat ingin mengurangi konsumsi lemak. Mudah dibuat dan rasa alami udang yang menonjol membuat rasa dan tampilannya sangat menggoda.

Bahan-bahan :

200g udang kupas ukuran sedang

1sdm kaldu ayam bubuk

Hiasan:

10 g daun bawang, belah-belah

Cara membuat:

  • Belah punggung udang, buang kotoran yang ada di dalmnya.
  • Aduk udang dengan 2 sdm tepng sagu hingga rata.
  • Bilas dengan air bersih hingga lendirnya terangkat.
  • Aduk udang dengan gula sedikit, garam sedikit, hingga rata.
  • Tambahkan tepung sagu dan minyak wijen.
  • Rebus sebentar dalam air mendidih hingga berubah warna. Angkat dan tiriskan.
  • Didihkan sedikit air dalam wajan bersama sedikit gula, garam, tepung sagu dan minyak wijen. Aduk hingga kental.
  • Masukkan udang, aduk-aduk sebentar lalu angkat.
  • Taruh Hiasan di piring saji.
  • Tuang udang ke piring saji. Sajikan segera.
Untuk 4 orang

(odi/odi)

Gerai Kopi Ini Menjadi Tempat Untuk Berbuat Baik


Deani Sekar Hapsari - detikFood Jakarta - Untuk beramal, biasanya banyak orang memilih badan amal atau panti asuhan untuk mendonasikan sebagian rezeki mereka. Namun, di kafe ini orang justru dengan sukarela memberikan uangnya untuk berbuat baik buat sesama yang tak dikenalnya.

Sebuah gerai kopi bernama Corner Coffee Perk di South Carolina, Amerika Serikat dikenal karena menjadi tempat untuk berbagi kebaikan. Dua tahun yang lalu, seorang wanita menaruh $100 atau sekitar Rp 965.000 untuk mentraktir pengunjung berikutnya sampai uang tersebut habis.

Tidak hanya sampai disitu, sebulan sekali wanita tersebut terus mendonasikan $100 untuk para pengunjung disana. Hal ini memberikan semangat dan menginspirasi pengunjung lainnya untuk ikut beramal.

Saaat pengunjung lain dan masyarakat lokal mendengar hal tersebut, lebih banyak orang asing mulai melakukan hal yang sama. Mereka meninggalkan mulai dari uang $5 atau sekitar Rp 48.250 sampai $100 atau sekitar Rp 965.000 tanpa membeli satu produk pun.

Josh Cooke selaku pemilik dari Corner Coffee Perk memperkirakan pada tahun 2012, sekitar 100 orang telah mendonasikan beratus-ratus dolar untuk membantu orang lain membayar secangkir kopi untuk mengawali hari mereka.

Sejak saat itu, berbagai macam bentuk kebaikan seperti menular di masyarakat sekitar gerai kopi tersebut. Di sebuah jembatan tol dekat lokasi gerai kopi tersebut, jumlah orang membayari uang tol untuk mobil di belakang mereka semakin meningkat.

(flo/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

Makan Mochi Bisa Berujung Kematian


Deani Sekar Hapsari - detikFood Jakarta - Di Jepang mochi merupakan hidangan wajib saat perayaan tahun baru. Rasanya manis kenyal dan lembut. Karenanya mochi sangat disukai banyak orang. Namun, jika tak berhati-hati menyantapnya, mochi bisa menyebabkan kematian!

Mochi dibuat dari tepung ketan yang secara tradisional dibuat dengan cara menumbuk bera ketan dalam tumbukan kayu. Mochi Jepang biasanya diisi dengan isian manis seperti kacang merah, stroberi, bahkan es krim.

Saat tahun baru mochi di Jepang dijual dalam bentuk seperti snowman yang dibuat dari dua mochi yang ditumpuk dan disebut kagami mochi. Mochi ini disajikan sebagai dekorasi sampai akhirnya dimakan pada tanggal 1 Januari.

Meskipun kenyal manis, perlu berhati-hati saat mengonsumsi mochi. Karena di balik teksturnya yang kenyal dan lengket, mochi sangat sulit untuk ditelan dan berisiko bisa tersedak.

Seperti dikabarkan Rocket News 24 (05/12/2012), menurut laporan Tokyo Fire Department, sudah ada dua orang meninggal dan 15 orang wanita dan laki-laki yang dilarikan ke rumah sakit karena tersedak mochi.

Tekstur mochi yang lembut dan rasa manis lembut menjadi salah satu hidangan yang disukai oleh para orang lanjut usia. Sebelum tahun 2013 tercatat beberapa kasus kematian orang lanjut usia karena mochi. Tahun 90 an ada satu orang, tahun 80 an ada delapan orang, tahun 70 an ada tiga orang, dan tahun 60 an ada tiga orang.

Pada tanggal 1 Januari , seorang pria berumur 68 tahun di Shinagawa Ward, Tokyo dilarikan ke rumah sakit setelah tersedak mochi yang ia makan di rumah. Pria inipun meninggal karena tak terlambat ditolong.

(flo/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

Rekor Baru Tahun Ini, Bluefin Tuna Dijual Rp. 15,5 Miliar!


Flora Febrianindya - detikFood Jakarta - Tahun lalu, publik dikejutkan dengan seekor bluefin tuna yang dibeli dengan harga 6,7 miliar rupiah. Awal tahun ini, seekor bluefin tuna besar kembali dilelang dengan harga fantastis, yaitu 1 juta Pound sterling atau sekitar 15,5 miliar Rupiah!

Kiyoshi Kimura agaknya memang senang mengikuti pelelangan ikan berskala besar di Jepang. Buktinya, setelah tahun lalu berhasil memenangkan pelelangan bluefin tuna miliaran rupiah, kini pemilik Kiyomura Co. ini kembali membuktikan kemampuannya membeli ikan dengan harga hampir 3 kali lipat.

Bluefin tuna ini memiliki berat 222kg, dan menjadi ikan pertama yang dilelang di pasar ikan Tsukiji di Jepang. Ikan yang disebut o-toro ini biasanya dijual sekitar Rp. 200.000/iris. Ikan ini ditangkap di wilayah timur laut Jepang.

Menurut Dailymail (05/01/2013), masyarakat Jepang mengonsumsi sekitar 80 persen bluefin tuna dari seluruh dunia. Ikan ini dikabarkan sudah menurun populasinya, karena ditangkap secara berlebihan di berbagai wilayah.

Bluefin tuna dikategorikan sebagai salah satu ikan terbesar dan tercepat di dunia. Rata-rata, ikan ini memiliki berat sekitar 250 kg. Ikan ini memiliki warna biru metalik di bagian atas, dan abu-abu di bagian bawahnya.

(flo/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

Saturday, January 5, 2013

Wah, Ada Parfum Beraroma Tamale!


Deani Sekar Hapsari - detikFood Jakarta - Parfum beraroma makanan sudah banyak diciptakan. Seperti aroma pizza, lobster dan saus BBQ. Ternyata parfum beraroma makanan membaut wanita asal Chicago jadi tertarik, ia akan membuat parfum beraroma tamale.

Umumnya warga Chicago sudah terbiasa dengan aroma wewangian yang bertujuan untuk mengharumkan tubuh. Tapi aroma parfum terbaru ini sungguh menarik perhatian banyak orang. Karena aromanya mirip dengan salah satu makanan di kota mereka yaitu tamale.

Tamale merupakan hidangan tradisional Mexico yang dibuat dari daging cincang, keju, sayuran, paprika dan dibungkus dengan daun lalu dikukus. Bungkus daunnya bisa berupa daun jagung atau daun lainnya. Karenanya aromanya sangat harum dan enak.

Pembuat parfum yang bernama Zorayda Ortiz menamai parfumnya dengan Zolois Oils dengan aroma tamale. Menurut DNAinfo Chicago, aroma parfum ini sengaja dibuat untuk menghormati budaya, lingkungan, sejarah dan masakan di daerah komunitas atau Lower West Side.

Parfum beraroma makanan telah menjadi trend wewangian di dunia. Seperti Pizza Hut yang sudah lebih dulu merilis parfum beraroma keju dan wewangian lainnya dengan pilihan aroma BBQ, bacon, burger keju dan pesto sauce.

Saya berharap parfum beraroma tamale ini dapat segera dirilis, rencananya akan mulai dijual pada musim semi tiba. kata Ortiz kepada DNAinfo. Parfum ini juga direncanakan akan dijual di tiga lokasi sepanjang jalur 18th Street Pilsen.

(flo/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

Bakery Berusia 200 Tahun di Paris Akhirnya Tutup


Deani Sekar Hapsari - detikFood Jakarta - Sebuah bakery tertua di Perancis terpaksa ditutup setelah 202 tahun beroperasi. Bakery yang bernama Boulangerie Au Grand Richelieu ini harus menerima kenyataan pahit tersebut menyusul kenaikan harga sewa lokasi yang mencapai dua kali lipat.

Boulangerie Au Grand Richelieu berlokasi di distrik pertama, salah satu area termahal di Paris. Warga Prancis bernama Claude Esnault sudah menjadi pemilik bakery legendaris ini sejak tahun 1969.

Saya ingin melihat seseorang mengambil alih bakery ini, tapi saya tahu suatu saat bakery ini akan tutup dan mati, kata pemilik bakery, Claude Esnault kepada Reuters (06/01/2013). Harga sewa yang ditetapkan mencapai Rp. 427 juta per tahun, naik dua kali lipat dari harga sewa sebelumnya.

Masyarakat sangat menyayangkan penutupan bakery ini mengingat ini Boulangerie Au Grand Richelieu adalah bakery tertua di Paris. Dibangun saat masa pemerintahan Napoleon, bakery ini mempunyai nilai sejarah tersendiri.

Hal ini membuat kecemasan dikalangan masyarakat Paris yang khawatir sebentar lagi lingkungan tersebut akan berubah, meninggalkan para penduduk tanpa sebuah fasilitas pun untuk mendukung hidup mereka. Padahal bakery ini bisa menjual hingga 400 baquette (roti Prancis) per hari.

Dengan biaya sewa yang sangat mahal, maka tidak akan lagi toko bahkan bakery yang ada di lingkungan tersebut dan interaksi mereka dengan pemilik toko yang bertahun-tahun melayani mereka tinggal kenangan.

Ini seperti di pedesaan dimana tidak ada bakery ataupun sekolah, semuanya terlihat hampa, tambah Esnault.

(flo/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

Teman Punya Rumah Baru? Hadiahi Saja Alat Masak Ini!

Friday, January 4, 2013

Masak Jadi Kurikulum Sekolah Bisa Jadi Solusi masalah Obesitas Anak


Flora Febrianindya - detikFood Jakarta - Pola makan tak sehat jadi salah satu pemicu tingginya angka obesitas. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi pola makan ini. Di antaranya adalah kurangnya pengetahuan anak mengenai nilai gizi, jenis makanan, juga cara pengolahan makanan.

Ruth Bond dari Women's Institute turut mencermati hal ini. Menurut Bond, pelajaran memasak di sekolah bisa dijadikan solusi dalam menurunkan jumlah makanan yang dikonsumsi anak. Ia percaya jika pelajaran ini juga bisa menunjang kesiapan anak menghadapi kehidupannya di usia dewasa.

Bond berpendapat jika pola hidup bergantung pada pola makan sehari-hari. "Memasak menu sehat adalah gaya hidup yang baik. Itu merupakan pendekatan holistik. Kami tidak ingin makanan terbuang percuma. Jika Anda memberikan kemampuan ini pada anak sejak kecil, ini bisa menjadi jalan untuk menghentikan bom waktu masalah obesitas," ungkap Bond dalam Daily Mail (03/01/2012).

Edukasi yang diberikan bisa mengenai cara-cara praktis memasak, seperti bagaimana memasak kentang dengan tingkat kematangan yang pas, juga langkah-langkah berbelanja. Bisa juga dengan memgajarkannya membuat aturan menu seimbang.

Kehidupan modern juga mengikis kebiasaan memasak sendiri, dan beralih menggunakan jasa tukang masak ataupun membeli makanan siap santap. Hal tersebut makin menjauhkan anak dari dunia masak memasak dan pengenalan nutrisi. Karenanya, sekolah diharapkan mampu mengisi kekosongan tersebut.

(dyh/odi)

Amerika Keluarkan Rp. 1.4 Trilyun Untuk Makanan Terbuang


Dyah Oktabriawatie Waluyani - detikFood Jakarta - Pemasokan bahan makanan tiap negara berbeda-beda. Banyaknya pengeluaran tentunya akan menjadi sia-sia jika bahan makanan yang dipasok tidak habis digunakan. Seperti di Amerika, tiap tahunnya harus mengeluarkan biaya besar akibat bahan makanan yang tidak terpakai.

Dalam sebuah diskusi yang dilakukan oleh HuffPost Live's dengan National Resource Defense Council Project Scientist Dana Gunders, disebutkan bahwa membuang makanan utuh di Amerika semakin meningkat. Jumlahnya mencapai 50% dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.

Pemerintah Amerikapun harus mengeluarkan biaya sebanyak $ 165 miliar atau sekitar Rp. 1,4 triliun setiap tahun. Pengeluaran yang sangat besar ini tentunya menjadi permasalahan yang serius.

Amerika harus mengeluarkan $ 165 miliar per tahun akibat terlalu sering membuang bahan makanan. Bahkan rata-rata tiap rumah tangga akan membuang bahan makanan yang nilainya mencapai $ 2.200. ungkap Gunders kepada HuffPost Live.

Diskusi mengenai pengeluaran biaya ini juga dihadiri oleh Gawain Kripke, seorang peneliti untuk Oxfam Amerika. Iapun menyatakan bahwa dari sejumlah penduduk di dunia, hanya Amerikalah yang terlihat membuang makanan.

Masalah ini bisa dikaitkan dengan pasar makanan. Misalnya pada harga jagung di Amerika yang berdampak besar pada harga jagung di Afrika, dan kita justru membuang-buang makanan disini, itu berarti kita membuang sumber daya global. kata Kripke.

Pada dasarnya membuang makanan yang merupakan sumber daya global ini dapat digunakan untuk membuat orang lain hidup. tambah Kripke.

(dyh/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

Ternyata Warna Gelas Berpengaruh Pada Persepsi Rasa Minuman


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Enak atau tidaknya suatu minuman tentu tergantung dari citarasanya, bukan karena gelas atau faktor lainnya. Namun, sebuah penelitian di Journal of Sensory Studies membuktikan bahwa warna gelas mempengaruhi persepsi kita terhadap rasa minuman tersebut. Benarkah?

Peneliti dari Polytechnic University of Valencia (UPV), Spanyol, dan University of Oxford, Inggris, merekrut 57 orang sukarelawan untuk berpartisipasi dalam riset ini. Mereka diminta mencicipi minuman cokelat panas yang disajikan dalam gelas-gelas plastik berukuran sama.

Bagian dalam gelas ini berwarna putih, namun bagian luarnya terbagi menjadi empat warna, yakni putih, krem, merah, serta oranye. Meski hot chocolate di dalam semua gelas sama, partisipan studi mengatakan bahwa rasanya lebih nikmat jika disajikan di gelas berwarna oranye atau krem.

Selain itu, seperti dilansir situs Science, Space & Robots (03/01/13), para peserta riset menyebutkan bahwa hot chocolate terasa agak lebih manis dan lebih beraroma jika disajikan dalam gelas berwarna krem.

"Warna wadah makan dan minuman dapat meningkatkan atribut seperti rasa dan aroma," tulis Betina Piqueras-Fiszman dari UPV dalam press release yang diterima agensi berita AFP (03/01/13). Ia menambahkan bahwa temuan ini bisa bermanfaat bagi chef dan produsen makanan.

Penelitian terdahulu menemukan bahwa wadah berwarna kuning mendorong persepsi rasa lemon dalam soft drink. Sementara itu, minuman dengan warna 'dingin' seperti biru tampak lebih memuaskan dahaga dibanding warna 'hangat' seperti merah. Minuman dalam wadah berwarna pinkpun dianggap lebih manis rasanya.

Begitupula dengan kopi. Menurut situs Gizmodo (03/01/13), kemasan berwarna cokelat membuat rasanya lebih kuat dan lebih harum, sementara warna merah membuat citarasanya kurang kuat. Kopi yang dibungkus dengan warna kuning atau biru membuatnya tampak lebih lembut.

Selain minuman, dessert strawberry mousse tampak lebih manis dan lebih kuat rasanya jika disajikan dalam piring putih daripada piring hitam.

(fit/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.