Wednesday, January 2, 2013

Diet Seimbang Bisa Dimulai pada Anak Usia 1-6 Tahun


Dyah Oktabriawatie Waluyani - detikFood Jakarta - Pengaturan pola makan sehat bisa diawali sejak usia dini. Selain tubuh tercukupi kebutuhan nutrisinya anak juga terbiasa makan makanan sehat. Tentu saja tumbuh kembangnya jadi lebih optimal. Caranya juga tidak sulit untuk dipraktekkan.

Menerapkan pola makan sehat atau diet seimbang pada anak tidaklah sulit. Karena diet ini bertujuan untuk meningkatkan pola makan dengan asupan nutrisi yang bervariasi. Bisa terapkan pada anak usia 1-6 tahun. Pada usia ini pertumbuhan jaringan otak anak sedang berkembang.

Pada usia satu tahun anak sudah bisa diperkenalkan dengan makanan keluarga, meskipun bentuk makanannya lumat atau halus. Untuk memulai menerapkan diet seimbang, Anda bisa berikan roti gandum, sereal, buah-buahan dan sayuran, 5-6 kali sehari dalam porsi kecil. Untuk asupan proteinnya bisa berikan daging, ikan, produk kedelai, susu dan kacang-kacangan.

Seperti yang dikutip dalam food.sify.com, saat menerapkan diet seimbang pada anak di bawah 5 tahun sebaiknya tidak diberikan susu skim atau susu bebas lemak. Karena anak masih membutuhkan kalori ekstra. Namun untuk proses pengolahan makanan akan lebih baik jika dipanggang atau direbus agar konsumsi lemaknya tidak berlebihan.

Untuk anak usia prasekolah, protein sangatlah dibutuhkan untuk membantu mengembangkan jaringan ototnya. Karena itulah makanan mengandung asam amino esensial harus lebih banyak diberikan, bahkan jumlahnya harus lebih banyak dari orang dewasa.

Saat masa pertumbuhan, tulang anak juga butuh nutrisi penting yaitu kalsium. Makanan sumber kalsium banyak terdapat susu, sayuran berdaun hijau dan ikan. Jenis makanan ini juga perlu di masukkan ke dalam daftar diet seimbang anak.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan zat besinya, Anda bisa berikan sayuran berdaun hijau, telur dan hati ayam. Tidak perlu cara jitu untuk menerapkan diet seimbang ini, asalkan jangan membiarkan anak menikmati makanannya sambil bermain atau menonton TV karena ia bisa meninggalkan meja makan saat makanannya belum habis disantap.

(dyh/odi)

No comments:

Post a Comment