Thursday, January 3, 2013

Setelah 15 Tahun Tutup Burger King Kembali Buka di Prancis


Deani Sekar Hapsari - detikFood Jakarta - Burger King sebagai salah satu jaringan resto cepat saji global telah meraih sukses di Asia dan Amerika Serikat. Namun, Burger King juga sempat menutup semua cabangnya di Prancis 15 tahun silam karena sepi. Kini, gerainya dibuka kembali di Prancis.

Pada hari Sabtu (22/12/2012), Burger King membuka cabang terbaru jaringan restoran cepat sajinya di bandara Marseilles. Gerai ini merupakan cabang Burger King pertama di Prancis pada tahun 1997. Gerai ini ditutup karena sepinya pembeli.

Dilansir dalam Associated Press (03/01/2012), resto cepat saji yang menyajikan menu whooper ini menutup 39 gerai di Perancis pada tahun 1997 karena gagal menghasilkan keuntungan. Saat itu Burger King gagal mengambi lhati para masyarakat Prancis lewat rasa daging yang dimasak dengan cara charbroiled.

Burger King, jaringan restoran burger terbesar kedua setelah McDonalds saat ini telah belajar dari kesalahannya dan kembali membuka gerainya di Prancis setelah 15 tahun. Untuk kembali menarik pasaran Perancis, perusahaan tersebut berkerjasama dengan Autogrill group.

Seperti dilansir Los Angeles Times (03/01/2013) perusahaan ini menjalankan sekitar 900 restoran di jalan raya, bandara, stasiun kereta api dan pusat perbelanjaan. Tidak hanya di Prancis, tetapi juga di Swiss, Italia, dan Polandia. Autogrill juga mengoperasikan lebih dari 100 cabang Burger King di Amerika Selatan dan puluhan lainnya di Eropa.

Agaknya Burger King rupanya harus siap bersaing dengan McDonalds yang terlebih dahulu meraih popularitas. Dengan lebih dari 1.200 cabang dan mempekerjakan 63.000 karyawannya.

Faktanya, Prancis adalah target pasar McDonalds terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Hal ini disebabkan beberapa menu berbeda yang ternyata mendapatkan respon positif seperti McBaguette dan Alpine Burger, yang menawarkam isian tiga jenis keju dalam burger.

(dyh/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

No comments:

Post a Comment