Thursday, December 20, 2012

Capon, Ayam Kebiri Untuk Sajian Istimewa Malam Natal


Dyah Oktabriawatie Waluyani - detikFood Jakarta - Kalau perayaan Thanksgiving identik dengan sajian kalkun panggang yang lezat. Lain halnya saat perayaan Natal di Eropa. Mereka justru menyajikan ayam jantan berukuran jumbo sebagai menu utamanya. Harganya yang terjangkau juga menjadi pertimbangan warga Eropa untuk menghidangkan Capon.

Chapon atau Capon adalah ayam jantan yang dikebiri. Beratnya mencapai 2,67 hingga 4 kg lebih. Biasanya disajikan sebagai menu utama saat perayaan makan malam Natal di Eropa. Bahkan sejak pertengahan abad sebelum Masehi, capon menjadi hidangan populer dikalangan raja-raja Eropa.

Meskipun terdengar mengerikan ternyata kebiri pada ayam jantan bertujuan untuk menggemukkan. Pasalnya jika ayam sudah dikebiri, hormon seksnya akan berkurang ayampun menjadi jinak dan mudah diberikan banyak makanan. Karenanya dagingnya jadi lebih empuk dan lebih putih, ukuran kepalanya juga lebih kecil.

Karena alasan itulah, konon ayam jantan kebiri ini sempat dilarang untuk dikonsumsi oleh bangsa Romawi. Menurut hukum yang berlaku mereka hanya diperbolehkan makan unggas yang tidak untuk digemukkan.

Untuk mengebiri ayam jantan ada tekniknya sendiri. Mulanya testis ayam ditekan dengan jari dan sedikit disayat dengan pisau, kemudian ditarik menggunakan tang. Setelah dikebiri, ayam jantan hanya diberi makanan berupa biji-bijian dan produk susu hingga satu bulan lamanya.

Untuk menikmati Capon di negara Eropa bukan jenis ayam kebiri biasa yang dipilih. Kebanyakan dari mereka akan membeli ayam kebiri yang sudah bersertifikat resmi dari peternakan. Bahkan warga Prancis akan membelinya jika berat ayam mencapai 4 kg. Harganya bisa mencapai Rp. 1,25 Juta per ekor.

Di Prancis dan Italia, biasanya capon disajikan saat Natal. Dimasak dengan dipanggang atau disebut juga dengan Roasting Capon. Bumbunya beragam ada garam, lada, mentega tawar, lemon, jus lemon, tarragon, thyme, bawang merah, bawang putih dan bawang bombay.

Membuat roasting capon tidaklah mudah, karena isian ayam seperti usus dan hati harus di keluarkan dengan hati-hati tanpa menyayat kulit ayam. Termasuk kepalanya. Hal ini bertujuan agar lemak pada kulit tidak lumer, sehingga tekstur dagingnyapun jadi lebih empuk dan lembut.

Setelah bagian perutnya dibersihkan, ayam dicuci engan air dingin dan dikeringkan dengan handuk. Rempah-rempah seperti jus lemon, mentega tawar, bawang merah, bawang putih dicampur menjadi satu dan di masukkan ke dalam perut ayam. Permukaan kulitnya dilumuri dengan garam, lada dan mentega. Setelah itu ikat kakinya dengan benang agar isiannya tidak tumpah.

Wadah untuk memanggangnya bisa menggunakan mangkuk besar dan tutup rapat dengan kertas aluminium foil. Lalu dimasukkan ke dalam oven dan dipanggang hingga 2 jam lamanya. Saat matang ayam ini tidak langsung disajikan, biasanya didiamkan dahulu sekitar 15 menit agar aroma rempahnya tetap menempel. Cara menyajikan tak berbeda dengan kalkun panggang.

(dyh/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

No comments:

Post a Comment