Wednesday, December 19, 2012

Mengulang Kelezatan Ayam Buah Keluwak


Odilia Winneke,odi - detikFood Singapura - Resto yang kental dengan nuansa kolonial Cina memberi sentuhan suasana sejarah yang kuat. Sajian ayam keluwak yang diolah dengan resep warisan sangat menggoda selera. Belum lagi Ngo hiang yang renyah gurih dan chap chey yang komplit isinya. Hmm... sayang buat dilewatkan!

Singgah kedua kali ke restoran ini tetap saja membuat saya senang menikmati suasananya juga makanannya. Gara-gara melihat tayangan resto ini di World Cafe yang dipandu Bobby Chin saya jadi makin ingin mencicipi ayam buah keluwak. Buah keluwak ini menurut Bobby, seperti rasa kopi beradu dengan cokelat alias 'nutty mocha'.

Resto ini berada di kawasan Katong, Singapura dan ada di samping Peranakan Museum. Istilah peranakan ini dipakai untuk keturunan Cina Melayu yang sudah lama hidup di kawasan Asia Tenggara. Menempati bangunan kuno yang dulu berfungsi sebagai toko obat, resto yang dibuka sejak tahun 2003 tetap mempertahankan tiap detil bangunan dan ornamen jaman kolonial.

Meja marmer bundar dan segi empat berikut kursi kayu cokelat yang menjadi ciri khas furnitur Peranakan memenuhi ruangan resto yang tak terlalu besar. Suasana santap dengan keakraban keluarga terasa dari tiap meja. Seperti juga suasana meja makan kami.

Semangkuk Flavoured Hot Tea disajikan hangat mengepul, menebarkan aroma buah leci yang legit. Hmm..hangat dan tak terlalu manis, cocok sebagai pembuka, untuk Ngo Hiang yang disajikan dalam potongan bundar. Kres.. kres.. renyah dengan rasa ayam dan udang yang beadu dalam balutan kulit tahu yang 'chrunchy'. Makin enak dicocol saus yang sedikit asam dan gurih.

Sup andalan, Bakwan Kepiting, yang khas Nonya atau Peranakan tesaji dalam mangkuk porselin Cina biru. Kuahnya bening dengan bola bakso yang cukup besar. Sekali gigit langsung terasa adonan bakso yang kenyal renyah gurih, sementara kuahnya menebar wangi bawang dan rasa kaldu ayam yang kuat. Segera saja sup ini licin tandas dari mangkuknya. Dalam hitungan beberapa menit.

Rasa gurih bakso ini pun terbilas dengan Pamelo Juice jus jeruk Bali yang manis asam dengan aksen rasa pahit. Chap Chey yang sering dilafalkan sebagai cap chay alias tumis 10 jenis sayuran, ternyata tampilannya berbeda dengan yang ada di Jakarta. Campuran berbagai macam bahan disajikan dengan kuah cokelat kental.

Isinya potongan kol, wortel, jamur kuping, suun dan bunga sedap malam yang dimasak agak lama dan sedikit lonyot sehingga rasa manis gurihnya sangat lekat kuat. Makin enak saat disuap dengan snasi hangat. Sebuah paduan rasa yang menyegarkan sehingga kami makin bersemangat untuk mencicipi sajian paling populer di restoran ini, Ayam Buah Keluwak.

Tampilannya memang mirip semur, berkuah kental kecokelatan. Potongan ayam diselingi dengan buah keluwak utuh yang cokelat kehitaman. Terasa agak susah saat mencoba mengunyah keluwak ini. Pasalnya biasanya buah keluwak dihaluskan bersama bumbu lain. Hmm... ternyata benar komentar Bobby Chin. Rasa keluwak ini kenyal-kenyal dengan rasa pekat mirip cokelat plus aroma yang eksotik. Bumbunya meresap hingga ke sela daging ayam. Ini menunjukkan kalau ayam ini dimasak perlahan dalam waktu yang lumayan lama.

Yang tak menarik minat saya justru Beef Rendang, rendang daging gaya Melayu. Irisan daging sapi lebar dengan sapuan bumbu yang pekat kecokelatan tanpa jejak minyak. Aroma kapulaga dan kayumanis yang terlalu menonjok agak asing dengan hidung saya terbiasa menikmati rendang ranah Minang. Karena itulah rendang ini tidak terlalu berkesan buat saya.

Sajian gaya Melayu Cina pun ditutup dengan semangkuk bubur pulut hitam. Bubur ketan hitam dengan kucuran santan kental ini ternyata terlalu berat sebagai peutup. Bukan karena aroma harum pandan dan santan tetapi karena ketan hitamnya yang kenyal dan legit. Bisa jadi juga karena perut kami yang sudah terlanjur kenyang dengan suguhan mantap dari dapur Nonya.

47/49 Armenian Street

Jam Buka : 10.00 22.00

Harga : S$10 S$ 20

(odi/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

No comments:

Post a Comment