Tuesday, December 4, 2012

Ditemukan Microwave yang Bikin Roti Awet Hingga 2 Bulan


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Roti merupakan salah satu produk pangan yang cepat berjamur. Makanan pokok negara-negara Barat ini harus dihabiskan dalam waktu maksimal seminggu setelah dibuat, sehingga harus selalu dibeli segar. Namun, permasalahan tersebut kini dapat diatasi sehingga roti lebih tahan lama.

Saat roti dibungkus dengan plastik, air yang menguap dari dalam roti terjebak dan membuat permukaannya lembab. Kondisi ini sangat cocok untuk berkembangnya jamur Rhizopus stolonifer. Karena itulah roti mudah jamuran.

Berdasarkan berita yang ditulis Daily Mail (30/11/12), firma Amerika MicroZap kini menemukan teknologi untuk membuat roti lebih awet. Masa simpannya dapat diperpanjang hingga dua bulan tanpa berjamur. Mereka menggunakan pulsed microwave yang dapat mematikan bakteri Salmonella, E. Coli, dan Listeria.

Pulsed microwave berbeda dengan microwave oven konvensional. Terbuat dari logam, ukurannya besar dan mirip mesin pabrik. Prosesnya juga tidak menggunakan titik panas dan dingin di dalam mesin. Meski demikian, alat ini dapat mensterilkan makanan tanpa perlu memasaknya lagi.

Microwave digunakan untuk mempasteurisasi makanan dengan suhu rendah tanpa merusak atau mengubah kualitasnya. Untuk sebongkah roti, diperlukan proses selama 10 detik. Setelah 60 haripun, roti yang sudah diproses dapat dibandingkan dengan roti segar dalam hal kualitas dan kesegarannya.

Metode ini awalnya dikembangkan untuk membasmi salmonella dari telur. Namun, roti juga digunakan dalam penelitian ini. "Terlihat bahwa roti juga bisa memakai teknik tersebut dan proses penjamuran bisa diperlambat secara signifikan," pihak MicroZap berkomentar.

Tak hanya untuk roti, metode ini juga dapat diterapkan pada kalkun segar, herba, buah, dan sayuran. Satu-satunya buah yang tak dapat diproses secara efektif adalah melon cantaloupe karena mudah hancur.

Dengan demikian, penggunaan pengawet dan bahan kimia untuk menyamarkan rasa pengawet dapat diminimalisir. Yang paling penting, cara ini dapat menekan jumlah makanan yang terbuang karena busuk atau basi.

Inggris, salah satu negara yang menjadikan roti sebagai makanan pokoknya, membuang 32% dari roti yang dibeli. Menurut data Department for Environment, Food, and Rural Affairs, persentase tadi setara satu dari tiga roti yang dibuang karena basi.

Setiap tahunnya, warga Inggris membuang makanan senilai 12 miliar poundsterling (setara Rp 185 triliun). Jumlahnya mencapai 7,2 juta ton makanan, atau setara sembilan kali Wembley Stadium. Rata-rata keluarga Inggris membuang makanan 680 poundsterling (Rp 10,5 juta) per tahun.

(flo/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

No comments:

Post a Comment