Tuesday, December 4, 2012

Menyuap Nasi Timbel Gerobak dalam Suasana Kolonial


Flora Febrianindya - detikFood Jakarta - Suasana kolonial membuat acara santap makin nikmat. Apalagi ada sejumlah menu tradisional yang sedap. Nasi timbel yang wangi, disuap dengan pepes ikan yang gurih dan ayam bakar yang legit plus sambal terasi yang menggigit. Wah, benar-benar sedap mantap! Mampir yuk!

Di kawasan jalan Pangrango Bogor, berjejer ragam restoran menarik. Salah satu yang memancing perhatian adalah restoran Kembang Desa. Dari luar, tampak bangunan gaya klasik yang dipertahankan keasliannya. Mulai dari pintu, jendela, kursi, lampu, dan juga aneka pernak pernik serta hiasan yang mengusung konsep yang sama, yaitu jaman dulu.

Hingga ke bagian dalam, tampak ruangan-ruangan asli rumah ini yang tetap dipertahankan. Ruangan inipun disulap menjadi private dining room. Ada juga bagian outdoor dan bale-bale. Di seantero ruangan, terdapat ragam pernik seperti setrikaan arang, lampu-lampu, wayang, topeng, bakul, langseng, juga foto-foto pahlawan nasional.

Ah, mumpung sedang bersama keluarga dan orang tua, restoran ini jadi pilihan. Kami memilih untuk duduk di lantai atas yang terbuka. Dari sini terlihat lapangnya Kebun Raya Bogor dan juga sebagian wilayah Bogor. Hmm, asyik juga. Untuk menguatkan kesan klasiknya, pencahayaannyapun cenderung temaram dan gelap. Agaknya cocok untuk yang mencari suasana sunyi dan privat.

Pramusaji dengan sigap menjelaskan aneka menu yang kami tanyakan. Dari mulai menu andalannya seperti tangkapan ikan di muara angke, macam-macam nasi kepulauan, kembang desa kosmopolitan, juga aneka minuman, appetizer dan dessert yang bikin perut makin lapar!

Di menu, ada beragam kelompok menu yang bisa dipilih. Untuk 'kudapan gurih', kami memesan begedel lombok (Rp 25.000). Merupakan kentang yang dicampur dengan udang giling. Adonan ini kemudian diisikan pada cabai merah besar yang dibuang bijinya kemudian dibalut telur dan digoreng. Rasanya yang gurih-gurih lembut pas dipadankan dengan nasi yang mengepul hangat. Nyam!

Menu nasi komplet, nasi plus lauk-pauk bikin kami bingung memilih. Dari nasi brongkos Demak, nasi Klungkung Bali, nasi gudeng Ngayogyakarto, nasi ayam Delanggu, juga nasi goreng dok-dok dan lainnya.

Hmm, akhirnya kami memilih nasi timbel gerobak (Rp 69.000). Wuih, sajiannya komplit! Dari mulai nasi timbel, pepes ikan mas, lalapan timun, sambel terasi, sayur asem, ayam bakar kecap dan kerupuk kampung. Seperti semua menu lainnya, satu set nasi timbel ini juga disajikan di atas piring tanah liat yang berat.

Kuah sayur asamnya gaya Sunda keruh kemerahan. Rasanya manis gurih pedas dengan isian komplit. Pepes ikan masnya berukuran sedang dibuat dengan bumbu merah. Balutan bumbu pedas gurih menyatu dengan lembutnya daging ikan mas.

Ayam bakar berlumuran bumbu kecap bawang juga empuk legit meresap. Makin enak dicocol sambal terasi yang pedas menggigit. Wah, suapan nasi timbel yang pulenpun membuat lauk ini jadi makin cepat tandas. Hasilnya, perut sesak kekenyangan!

O,ya kami juga tergoda mencicipi sate ayam pentul Kendal (Rp 36.000). Mirip-mirip sate lilit Bali, namun terbuat dari daging ayam halus yang diberi bumbu. Disajikan di atas bakaran tanah liat, dan ditemani dengan sambal matah pedas. Saat digigit, terasa tekstur krenyes wangi, yang berasal dari sereh yang dihaluskan. Seporsinya berisi 6 batang sate berukuran sedang.

Meski agak kenyang kami memesan pisang goreng centil gembil (Rp 20.000) yang tampak menarik. Hmm, rupanya adonannya terbuat dari pisang halus yang dicampur tepung terigu dan diberi isian selai nanas, cokelat dan juga strawberry. Renyah manis dengan taburan gula halus. Komplet sudah santapan yang mengenyangkan kali ini.

Kembang Desa

Jalan Pangrango 30

Bogor

Telp: 0251-8329346

Jam buka: 10.00-22.00 (hari kerja) 10.00-23.00 (akhir pekan)

(flo/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

No comments:

Post a Comment