Thursday, December 13, 2012

Tinggal Tarik Kabelnya, Bento Ini Jadi Hangat Seketika


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Aneka lauk memang paling enak dinikmati saat masih hangat. Uap yang mengepul mengantarkan aroma makanan ke hidung, sehingga nafsu makan meningkat. Hal inilah yang biasanya menjadi masalah makanan kemasan siap santap.

Makanan kemasan siap santap banyak diminati mereka yang memiliki gaya hidup praktis. Sayang, seringkali makanan ini sudah dingin ketika akan disantap, karena sudah dikemas beberapa jam sebelumnya. Seperti bento, kotak berisi nasi dan lauk pauk yang sering dijadikan bekal.

Di Jepang, bento bisa ditemukan di mana-mana, mulai dari minimarket, restoran bento, sampai department store. Termasuk juga di stasiun kereta, di mana bentonya biasa disebut 'ekiben'. Kalau Anda naik Shinkansen melewati daerah Tohoku di timur Jepang, Anda bisa menemukan bento yang bisa disantap hangat-hangat.

Bukan berarti Grilled Beef Tongue Bento ini baru dikemas ketika Anda memesannya. Tinggal membelinya seharga 1000 yen (Rp 116.000), Anda bisa membawa boks bento tersebut ke atas kereta. Bacalah petunjuk penggunaannya, karena bento ini bukanlah bento biasa yang tinggal dibuka dan disantap.

Letakkan di permukaan yang datar dan rata, lalu tarik kabel kecil berwarna kuning di bagian bawah boks sampai lepas. Kurang dari satu menit, mulai terlihat uap keluar dari boks tersebut. Lima menit kemudian, Anda bisa membuka boksnya.

Buka tutup mangkuk plastik di dalamnya. Olala... aroma lidah sapi dan nasi menguap, membangkitkan selera! Tak sekadar canggih, bento ini juga nikmat. Menurut situs Rocket News 24 (04/12/12), bumbunya pas, daging lidah sapinya terasa juicy, dan nasinya pulen. Sayang, sayuran di dalamnya hanya acar dan seiris wortel.

Lantas, dari mana panasnya berasal? Ternyata, di bawah mangkuk bento, terdapat mangkuk lagi yang berisi bungkusan mirip desiccant (penyerap kelembaban, silica gel), namun lebih besar. Sepertinya inilah alat penghangat bento yang bekerja setelah kabelnya dicabut.

Efek panasnya bertahan selama 30 menit. Bagi Anda yang makannya lama atau sambil bekerja, tentu nikmat jika makanan tetap hangat sampai suapan terakhir. Namun, kalau Anda sedang terburu-buru, suhu yang tak kunjung turun mungkin akan membuat Anda kesulitan menyuapkannya ke mulut.

(fit/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

No comments:

Post a Comment