Sunday, September 23, 2012

Amerika Menguji Pengaruh Radiasi Bom Terhadap Bir


Deani Sekar Hapsari - detikFood Jakarta - Ketika terjadi perang atau musibah yang menyebabkan seluruh bagian kota hancur lebur, ternyata bir menjadi minuman yang aman dikonsumsi. Setidaknya inilah yang dicek melalui penelitian pengaruh radiasi terhadap bir.

Seperti dilansir Indian Express (22/9/2012) telah diketahui botol dan kaleng tidak terpengaruh dengan radiasi. Minuman seperti bir dan minuman ringan ternyata masih bisa diminum jika sebuah bom atom meledak di area tersebut. Penemuan ini diungkap oleh sebuah studi dari pemerintahan Amerika.

Ekperimen ini dilakukan sebagai bagian dari Operation Teapot, urutan penilaian senjata nuklir oleh militer AS pada 1950-an .Dokumentasi dari eksperimen tahun 1957 saat ini sudah disediakan oleh seorang ilmuwan sejarah Alex Wellerstein, yang juga memiliki blog Restricted Data.

Studi ini menetapkan bahwa bir yang disimpan di tempat penyimpanan masih bisa dikonsumsi pada sebuah peledakan nuklir sekalipun. Kaleng dan botol ditempatkan di tiga posisi yang berjarak 0.3 km sampai 1.6 km dari ground zero, area peledakan bom atom tersebut. Studi menemukan bahwa sebagian besar minuman tidak terpengaruhi radiasi, kecuali beberapa botol yang pecah karena efek ledakan bom.

Mengenai rasanya, dilaporkan bahwa rasa di dalam bir sedikit berubah. Beberapa rasa di minuman ini berubah. Bir lebih terpengaruh daripada minuman ringan. Minuman yang ditempatkan di jarak 1,270 kaki dari 'ground zero' menunjukkan tidak ada yang berubah baik konsistensi ataupun rasanya.

(dyh/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

No comments:

Post a Comment