Friday, September 21, 2012

Ikan Penis, Cacing Gendut yang Gurih Enak


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Tampilan hewan ini memang tak menggugah selera. Bentuknya panjang dan berwarna pink pucat. Ada yang bilang mirip cacing besar, ada yang mengatakan persis kelamin pria. Meski demikian, binatang ini menjadi santapan di Asia Timur.

Urechis unicinctus atau Urechis caupo merupakan spesies cacing (spoon worm) laut. Tempat tinggalnya di dalam liang pasir atau lumpur berbentuk U. Panjangnya berbeda-beda dengan kedua ujung yang mengecil dan berlubang. Cacing tak bermata ini bergerak secara peristaltik seperti usus.

Ada banyak sebutan bagi cacing ini. Orang Cina memanggilnya hichang, Jepang menamakannya yumushi, sementara warga Korea menyebutnya gaebul. Secara umum, cacing ini dikenal sebagai fat innkeeper worm atau penis fish karena bentuknya yang mirip ujung kemaluan laki-laki.

Mungkin melihatnya saja kita sudah geli. Namun, masyarakat Asia Timur sudah terbiasa memakannya. Di Korea dan sebagian Jepang, ikan penis atau penis fish disantap mentah dengan tambahan garam dan minyak wijen sebagai penambah rasa. Seringkali penis fish yang sudah dibersihkan, dipotong, dibelah, dan disajikan di piring masih menggeliat sehingga membuat jijik.

Orang Cina tak memakannya mentah-mentah. Ikan penis atau penis fish biasanya ditumis dengan sayuran. Bisa juga dikeringkan dan dibuat menjadi bubuk sebagai penambah rasa umami (seperti MSG). Hewan ini menjadi bahan pangan penting dan digunakan dalam beragam masakan dalam kuliner Shandong.

Menurut website Dine or Dash pada Juli 2011, tekstur dan rasa penis fish mirip kerang atau geoduck. Jika sudah diiris-iris tipis dan memanjang seperti pita, tak begitu sulit mengunyahnya.

Selain menjadi santapan manusia, ikan penis atau penis fish juga sering dijadikan umpan pancingan. Ikan pari, hiu leopard, dan berang-berang adalah pemangsanya.

(fit/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

No comments:

Post a Comment