Monday, September 24, 2012

Diet Sehat Pengaruhi Konsentrasi Belajar Anak


Dyah Oktabriawatie Waluyani - detikFood Jakarta - Kekuatan otak anak sangat berhubungan dengan daya kosentrasinya. Agar si kecil tetap fokus saat belajar sejumlah nutrisipun diperlukan. Makanan sehat dan bernutrisi jugs bisa memberi suasana hati yang baik pada anak.

Hubungan nutrisi dan daya konsentrsi anak diungkap olehseorang ahli saraf sekaligus kepala Neurology Institute for Brain Health and Fitness di Baltimore, Majid Fotuhi. Makanan dapat mempengaruhi otak dalam beberapa menit. Tak perlu bukti ilmiah untuk membuktikannya. Misalnya saja pada makanan manis seperti donat yang berefek membuat cepat lelah dan meningkatkan gula darah, "demikian tuturnya seperti dilansir Columbiatribune (21/9/2012).

Jika anak terbiasa diberikan diet sehat dapat meningkat energinya. Hal ini juga akan berkaitan dengan suasana hati si kecil. Seorang ahli diet di Children's National Medical Center, Megan Barna, telah mencatat dari hasil penelitiannya, sarapan setiap hari berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan perilaku anak.

Saat ini masih banyak orang yang tidak menyadari dampak besar nutrisi untuk fungsi otak. Meskipun sebenarnya, nutrisi makanan akan diserap langsung oleh otak dengan baik. Makanan yang berkualitas baik secara signifikan dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan resiko demensia serat penyakti Alzheimer di kemudian hari.

Pola makan yang buruk juga telah dikaitkan dengan serangan jantung dan stroke, obesitas, diabetes dan tekanan darah tinggi serta kadar kolesterol. Semua penyakit ini diketahui akan berdampak negatif pada fungsi otak. tambah Fotuhi.

Agar suasana hati sikecil selalu senang dan berkonsentrasi saat belajar, Anda bisa berikan makanan sumber vitamin B, C, D dan E. Vitamin ini juga telah diteliti dapat membantu melindungi otak. Selain itu juga bisa diberikan sumber omega-3 seperti salmon, makarel, sarden untuk memelihara sel-sel diotak.

Menjaga berat badan si kecil juga penting,karena besitas dapat membahayakan kerja otaknya. Menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak dan meningkatkan risiko sulit tidur. Selain itu juga dapat mempengaruhi daya ingatnya hingga berisiko demensia.

(flo/odi)

No comments:

Post a Comment