Friday, August 17, 2012

Teh Hijau Dapat Memperbaiki Fungsi Otak pada Pasien HIV


Mutiara Adistie Putri - detikFood Jakarta - Selain dikenal sebagai minuman yang mampu menurunkan berat badan, ternyata teh hijau juga dapat memperbaiki fungsi otak pada pasien HIV. Sebuah penelitian baru menemukan teh hijau dapat membantu mengurangi komplikasi neurologis pada pasien HIV.

Hal tersebut dapat membuka jalan untuk pengobatan yang efektif untuk gangguan otak bagi penderita HIV. Penelitian yang dilakukan oleh Joseph Steiner dan rekannya dari Johns Hopkins University menemukan bahwa kelompok polifenol tanaman yang dikenal sebagai catechin, yang secara alamiah terdapat dalam teh hijau, dapat membantu dalam mencegah komplikasi neurologis.

Penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam Journal of NeuroVirology. Saat ini terapi obat untuk pasien HIV tidak dapat dikontrol replika lengkap virus di otak. Hal tersebut dianggap tidak efektif dalam mengobati komplikasi yang terkait dengan ganggan neurokognitif pasien HIV.

Pada penelitian sebelumnya, menunjukkan peran penting protein yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF), dalam mendukung kelangsungan hidup dan pertumbuhan neuron di otak. Protein tersebut aktif pada bagian penting otak untuk belajar, mengingat, dan berpikir yang lebih tinggi.

Pasien dengan HIV memiliki tingkat BDNF yang rendah pada otak mereka dibandingkan orang yang sehat. Hal itu menunjukkan bahwa protein tersebut berperan atas kerusakan kognitif yang mereka derita.

Dalam penelitian tersebut, Steiner dan rekannya menganalisis efek dari 2000 senyawa yang mengandung zat alami dan juga menganalisis obat yang disetujui oleh FDA, pada sel-sel otak di laboratorium. Mereka mengidentifikasikan serangkaian senyawa yang memiliki potensi untuk membantu melindungi neuron otak. Sembilan dari senyawa yang dianalisis, ditemukan pada teh hijau.

Senyawa tersebut mudah melintasi penghalang darah menuju otak dan dapat meningkatkan potensi terapi penderita HIV. Karena hal itu sering menjadi kendala utama dalam pengembangan terapi pada otak. Hal ini memberikan harapan bagi pasien HIV, karena saat ini belum ada terapi saraf yang tersedia bagi kerusakan kognitif.

(flo/odi) Punya makanan favorit saat Ramadan & Lebaran? Ceritakan dengan menarik & lengkap di sini . Raih Grand Prize Mixer Kitchen Aid untuk cerita yang paling banyak di LIKE.

No comments:

Post a Comment