Tuesday, November 27, 2012

Chef Geir Skeie, Sang Peraih Bocuse d'Or 2009


Flora Febrianindya - detikFood Jakarta - Sosoknya tinggi, ramping, dan murah senyum. Pembawaannya tenang dan santai. Sesekali kamera wartawan membidik dan memintanya untuk senyum ke arah kamera. Tak lama, tangannya kembali cekatan mempersiapkan alat dan bahan memasak.

Itulah kesan pertama saat bertemu chef Geir Skeie, juara dunia Bocuse d'Or tahun 2009. Di balik tampilannya yang sederhana, pria 32 tahun ini menyimpan sederetan prestasi gemilang yang mengharumkan nama negara asalnya, Norwegia. Seperti apa sosok aslinya? detikFood berkesempatan untuk berbincang langsung dengan Geir, dalam kunjungannya ke Indonesia pada Senin (26/11).

Geir dilahirkan pada 2 Juli 1980 di Fitjar, Norwegia. Ia menghabiskan masa kecil di tempat kelahirannya ini. Di Fitjar jugalah Geir menemukan kecintaannya dalam dunia memasak sejak usianya 7 tahun. Ia gemar meracik menu sehari-hari yang mudah dibuat.

Meskipun kini diakui sebagai chef kelas dunia, latar belakang keluarga Geir bukanlah dari dunia kuliner. Ayahnya adalah seorang mekanik listrik, dan sang ibu berprofesi sebagai perawat. Namun kebiasaan keluarganya makan dan memasak bersama untuk makan malam membuat Geir nyaman dan senang berlama-lama ada di dapur.

Geir remaja mengagumi acara masak di televisi yang dipandu oleh Ingrid Espelig Hovig. Pada salah satu episodenya, ditampilkan bintang tamu Bent Stiansen. Ingrid begitu bangga memperkenalkan bintang tamunya yang merupakan pemenang Bocuse d'Or saat itu. Melihat Stiansen, muncul pertanyaan di benak Geir yang saat itu berusia 13 tahun. "Bisakah aku menjadi chef juara dunia?".

Sejak remaja, Geir memang sudah menunjukkan kesukaannya akan kompetisi. Saat usianya 14 tahun, Geir bersama temannya, Rune, pernah membuat taruhan siapa yang bisa makan pistachio ice cream terbanyak. Seiring bertambahnya usia dan pengalaman, kompetisi yang diikuti Geirpun makin serius. Ia terlibat dalam perlombaan "Young Chef of the Year" di Norwegia tahun 2002. Sayangnya ia gagal dan sempat membuat Geir sangat menyesal.

Namun pelatih memasaknya, Ivar Solvold terus mendorong Geir untuk mencobanya di tahun 2003. Berkat usahanya yang keras, Geirpun berhasil memenangkan kompetisi ini dan meraih medali emas. Tahun 2008, ia kembali mengikuti kompetisi masak Bocuse d'Or, dan berhasil menjadi pemenang di wilayah Eropa.

Bocuse d'Or merupakan kompetisi masak dua tahunan yang digagas Paul Bocuse tahun 1987. Kompetisi ini ditujukan pada juru masak muda berkualitas yang menampilkan makanan terbaik dengan teknik pengolahan, penyajian, kreativitas dan rasa yang sempurna.

Geir yang hobi bersepeda ini menambah deretan prestasinya dengan memenangkan Bocuse d'Or tingkat dunia tahun 2009. Sebelumnya, Prancislah yang selalu diunggulkan dalam kompetisi ini. Namun rupanya Geir bisa membuktikan jika perwakilan dari Norwegiapun mampu menjadi juara dunia kompetisi bergengsi.

Sebenarnya, apa yang membuat pria yang mahir menyelam ini begitu tertarik dalam dunia memasak? "Memasak butuh upaya besar, menghabiskan waktu berjam-jam. Namun memasak bisa memberikan kepuasan tersendiri. Memasak itu menyenangkan, sangat dinamis, dan merupakan pekerjaan yang menarik dibandingkan harus duduk di depan komputer seharian," kata Geir dengan mata berbinar.

Kepada detikFoodpun iapun membeberkan 3 hal tak terlupakan selama menjadi juru masak. Geir mengakui, memenangkan kompetisi Bocuse d'Or tahun 2008 dan 2009 adalah pengalaman tak terlupakan nomor 2 dan 3. Lalu apa yang pertama? "Nomor satu adalah saya bertemu dengan istri saya saat memasak," kata Geir dengan wajah sumringah.

Kini, Geir menjalankan usaha restoran Brygga 11 di Sandefjord, Norwegia. Ia mengelolanya bersama sang isteri, Katrine. Restoran ini menyajikan aneka menu seafood asal Norwegia yang diolah dengan menonjolkan rasa alami seafood tanpa bumbu berlebihan. Cerita perjalanan hidup Geirpun dituangkan dalam buku "From Childhood to the Bocuse d'Or". Sukses terus Geir!

(flo/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

No comments:

Post a Comment