Monday, November 26, 2012

Wah, Hidangan Mewah Ini Berbahan Darah Hewan!


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Di Indonesia, jeroan disantap namun darah hewan dibuang. Hal ini berlaku sebaliknya di negara-negara seperti Inggris dan Amerika. Penggunaan darah hewan dalam makanan cukup lumrah. Makanya, tak heran jika di sebuah resto fine dining disajikan hidangan serba berbahan darah.

Di Livingston Restaurant, Atlanta, AS, hidangan berbahan darah lebih dari sekedar sosis black pudding yang populer. Pada Kamis (15/11/12), restoran ini menyajikan hidangan mewah delapan jenis. Semuanya menggunakan darah hewan!

Acara bersantap diawali dengan 'Hamachi bloodline with satsuma and white soy'. Selanjutnya, 40 tamu yang berpartisipasi menikmati 'Coddled egg with a foie gras and pork blood torchon, beet reduction and crispy puffed farro' berbahan darah babi.

Dilansir Daily Mail (22/11/12), kaldu darah belut dipakai dalam hidangan 'Eel dashi with smoked eel and mushrooms with an eel blood broth'. Setelah menyantap sajian bergaya Jepang, para tamu mencicipi 'Ox strozzapreti and rabbit sugo' a la Italia.

Menu utamanya terbilang klasik, yakni 'Blood sausage served with glazed radishes and barrel-cured apples'. Kemudian, 'Roasted squab with rich squab blood sauce served with roasted carrots and stewed prunes' hadir di hadapan para peserta, siap disantap.

Pencuci mulutnyapun terbuat dari darah babi dan sapi. Selain 'Pomegranate and pork blood-enriched creme anglaise drizzled into liquid nitrogen', ada pula 'Blood orange flaming crepes wrapped with beef blood-infused ganache'. Setiap course ditemani dengan wine. Untuk menikmati makan malam ini, para peserta harus membayar $85 (sekitar Rp 817.000).

Pencetus acara bersantap unik ini adalah Chef Zeb Stevenson dari Livingston. Awalnya, seorang wartawan kuliner mengatakan padanya bahwa kota ini belum siap menerima hidangan berbahan darah. Stevenson lalu bertanya di Twitter dan segera memicu perbincangan hangat. Dari sinilah ide membuat 'The Blood Dinner' muncul.

Stevenson ingin menunjukkan bahwa semua bagian tubuh hewan dapat dipergunakan. Untuk mewujudkannya, Stevenson tak sendiri. Ia bekerja sama dengan chef terbaik di Atlanta, seperti Tyler Williams dari Abattoir, Ryan Smith dari Empire State South, serta Josh Hopkins dari STG Trattoria. Mereka bereksperimen dengan tekstur, suhu, dan rasa makanan.

(fit/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

No comments:

Post a Comment