Tuesday, November 27, 2012

Nasi Bebek TKW Racikan Suroboyo, Gurihnya Bikin Nagih!


Flora Febrianindya - detikFood Jakarta - Seporsi nasi bebek benar-benar jadi pengobat lapar. Daging bebeknya bertekstur lembut, dengan rasa yang gurih meresap. Disiram dengan sambal yang pedas nendang dan kaya rempah dengan taburan bawang goreng. Dilahap bersama sepiring nasi yang masih mengepul. Nyam... Dijamin puas!

Cuaca hujan memang bisa bikin perut cepat lapar. Apalagi hawa yang dingin membuat lidah ingin menikmati menu yang pedasnya nendang. Kebetulan sedang lewat di kawasan Pasar Minggu yang berjejer penjual makanan. Dari jauh tampak sebuah warung nasi bebek dengan tulisan besar "Bebek Take Away". Sayapun langsung mampir!

Tulisan besarnya yang menarik perhatian memang tak sebanding dengan tempat yang minimalis. Rupanya, nama "Take Away" memang bertujuan untuk para pengunjung yang tak kebagian tempat duduk. Maklum, hanya tersedia satu meja dan bangku panjang. Ah, beruntung masih ada tempat kosong cukup untuk 1 orang.

Melihat saya yang datang seorang diri, sang penjual nasi bebek langsung sigap meracik seporsi nasi bebek (Rp 15.000). Ia langsung meletakkan piring bambu, alas daun pisang, setangkup nasi, daging bebek, sambal, dan juga irisan mentimun. Secepat kilat seporsi nasi bebek tersaji di hadapan saya.

Hmm, tentu karena lapar, saya langsung mencuci tangan di mangkuk berisi air. Menu bebek ataupun ayam memang paling pas dinikmati langsung dengan tangan. Sayapun segera memisahkan bagian daging dari tulangnya. Dagingnya terasa lembut dan mudah lepas dari tulang. Agaknya memang diungkep lama hingga teksturnya lebih lunak dan bumbu meresap.

Sambalnya menebarkan aroma sedap ketumbar dan pala. Bisa ditebak jika dibuat dari beragam jenis rempah. Warna sambalnya hitam gelap pekat dengan titik-titik cabai.

Begitu nasi, daging bebek dan sambalnya beradu di mulut, wuih rasanya gurih enak! Daging bebeknya benar-benar bertekstur lembut dengan rasa gurih hingga ke bagian dalam. Tambah istimewa dengan sambal yang jadi andalan nasi bebek. Rasanya pedas menggigit dengan rasa yang gurih nikmat. Manis, pedas, asin, gurih. Huahh, kepedesan tapi tak bisa berhenti!

Tak cuma daging bebek, irisan mentimun yang segarpun cocok dicolek dengan sambal. Lalu disuap bersama nasi putihnya yang pulen. Nyam!

Tanganpun langsung sibuk menjelajah daging di seluruh permukaan tulang. Rasanya yang pedas bikin saya beberapa kali meneguk banyak air putih. "Kepedesan ya mbak? Wah, kalau di Surabaya, sambelnya lebih pedes dari ini," kata Mas Iwan, penjual nasi bebek yang melihat saya bercucuran keringat. Rupanya, Mas Iwan ini asli Surabaya dan sudah tahunan meracik nasi bebek.

Sesekali saya memperhatikan warung nasi bebek ini yang tak pernah sepi pembeli. Karena tempatnya terbatas, sesuai dengan konsep take away, kebanyakan pembeli memesan nasi bebek untuk dibawa pulang.

Puas betul menyantap seporsi nasi bebek kala hujan. Karena ketagihan dengan sedapnya, tentu saya berencana mampir lagi. Di kawasan ini juga banyak pilihan makanan lain seperti seafood, bubur ayam, bubur kacang hijau, soto, bakso, hingga ayam bakar. Komplit!

Nasi Bebek Take Away (bebek TKW)

Depan Balai Rakyat/LitBang Pertanian Pasar Minggu

Jam buka: 16.00 23.00

(flo/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

No comments:

Post a Comment