Monday, September 10, 2012

Hillary Clinton Gunakan 'Food Diplomacy' Untuk Menjamu Tamu


Flora Febrianindya - detikFood Jakarta - Ada pendapat yang menyatakan jika makanan bisa menjadi alat pemersatu yang mempererat persaudaraan. Menlu AS Hillary Clinton rupanya juga percaya akan hal ini. Dalam 3 tahun ini, makin banyak menu lezat dari negara-negara bagian disajikan pada tamu.

Kini, Hillary Clinton memanggil chef unggulan dari seantero Amerika untuk mengikuti pertukaran budaya dan mempelajari ciri khas makanan dari berbagai negara bagian lain. Ada lebih dari 80 chef yang terlibat dalam program ini.

Menurut U.S. Chief Protocol, Capricia Penavic Marshall, Diplomatic Culinary Partnership ini merupakan bagian dari strategi Hillary Clinton untuk berdiplomasi. Pendekatan personal dalam diplomasi ini sudah ia terapkan sejak masih menjabat sebagai ibu negara.

Seperti di bulan Februari lalu saat makan siang bersama wakil presiden China, Xi Jinping. Marshall memanggil Chinese-American chef Ming Tsai. Ia memasak menu-menu fusion China dan Amerika. Juga ketika menjamu perdana menteri Inggris David Cameron, Marshall menghubungi chef April Bloomfield, chef kelahiran Britain yang merupakan pemilik restoran Spotted Pig di New York.

Dengan menyajikan makanan khas Amerika, kami bisa menunjukkan pada para tamu mengenai diri kami. Juga saat menggabungkannya dengan menu khas negaranya, kami bisa menampilkan rasa hormat dan menunjukkan keinginan untuk bekerja sama dan berhubungan baik, jelas Marshall.

Untuk para tamu yang mengalami jet lag, disiapkan juga camilan ataupun teh khas negara sang tamu untuk membuatnya merasa lebih nyaman dan santai.

(flo/odi) Punya makanan favorit saat Ramadan & Lebaran? Ceritakan dengan menarik & lengkap di sini . Raih Grand Prize Mixer Kitchen Aid untuk cerita yang paling banyak di LIKE.

No comments:

Post a Comment