Thursday, September 13, 2012

Ternyata Kandungan Vitamin C Jambu Monyet Empat Kali Jeruk


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Kacang mete biasa kita santap sebagai camilan atau campuran kue. Kacang gurih ini berasal dari buah jambu monyet. Buahnya sendiri kurang populer dibanding kacangnya. Padahal buah ini tinggi vitamin C dan bisa diolahmenjadi minuman beralkohol.

Jambu monyet (Anacardium occidentale) adalah buah yang berasal dari Brazil. Warnanya kehijauan, kuning, oranye, sampai merah jika sudah matang. Tekstur dan bentuk buahnya seperti jambu air, sehingga dalam Bahasa Inggris buah ini disebut cashew apple (rose apple = jambu air). Di bawahnya tergantung kacang yang berkulit keras dan berbentuk ginjal. Bijinya disebut kacang mete.

Sebenarnya, penamaan 'jambu' dan 'kacang' keliru karena tumbuhan ini bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae). Jambu monyet justru lebih dekat kekerabatannya dengan mangga (Anacardiaceae).

Kacang mete lebih mudah ditemui di pasaran. Pasalnya, buah jambu monyet terasa asam dan sepat dengan hanya sedikit rasa manis. Aromanya 'manis' menusuk. Tekstur dagingnya lembut dan juicy dengan kulit yang mudah bonyok, sehingga sulit diangkut. Terkadang, buahnya dijadikan pakan ternak.

Jika tidak diolah dengan benar, getah buahnya bisa membuat bibir bengkak. Lapisan kulitnya yang seperti lilin juga dapat membuat lidah dan tenggorokan teriritasi. Meski demikian, buahnya terkadang dijual di pasar.

Di balik kekurangannya, berdasarkan jurnal European Food Research and Technology tahun 2000, jambu monyet mengandung vitamin C empat kali lebih banyak dibanding jeruk. Per 100 ml sari jambu monyet terdapat 203.5 mg vitamin C. Dalam bentuk mentahnya terkandung 39 kalori, 0.3 gram lemak, 9 gram karbohidrat, 13 mg fosfor, dan 0,1 gram protein per 100 gram buah. Pada buahnya yang merah terdapat tannin sebanyak 35%.

Menurut Julia Morton dari Purdue University, sari jambu monyet yang mengandung tannin dapat menyembuhkan sakit tenggorokan dan disentri kronis di Kuba dan Brazil. Jusnya dapat merangsang buang air kecil dan keluarnya keringat.

Bagaimana caranya agar manfaat jambu monyet dapat diperoleh dengan rasa yang lebih enak? Di beberapa negara yang banyak menghasilkan jambu monyet, buah ini diolah menjadi berbagai penganan dan minuman. Negara-negara di Amerika Selatan, misalnya, lebih banyak menggunakan jambu monyet sebagai makanan dibanding kacang mete.

Orang India dan Brazil membuat jambu monyet menjadi manisan, selai, dan sambal. Sementara itu, di Panama, jambu monyet dibuat menjadi dulce de maran. Bentuk dessert ini seperti pasta yang berwarna cokelat dan terasa manis karena dimasak dengan air dan gula.

Jus jambu monyetpun menjadi minuman populer di seluruh Brazil. Di Amerika Latin, minuman ini terbuat dari pulp jambu monyet. Rasanya segar seperti campuran mangga, cabai hijau, dan sedikit jeruk.

Sarinya lebih banyak difermentasi dan didistilasi menjadi minuman beralkohol. Di Goa, India, ada urrac yang mengandung 15% alkohol dan feni yang mengandung 40-42% alkohol. Bisa juga dibuat gongo, minuman keras asal Mtwara, Tanzania, atau agua ardente dari Mozambik.

Kalau ingin mencicipi jambu monyet, ada beberapa trik agar buahnya lebih enak dimakan. Rebus buahnya dalam air garam selama lima menit, rendam dalam larutan gelatin, atau kukus selama lima menit dan cuci dengan air dingin. Rasa sepat dan asamnya akan berkurang. Bisa juga dikeringkan atau dibuat manisan basah, kering, acar, atau kari.

Jambunya juga dapat dibuat jus dengan rasa manis dan gurih seperti kacang mete. Kandungan tanninnya meninggalkan rasa kering di mulut. Sarinya dapat dijadikan minuman bersoda atau sirup. Bisa juga dijus dengan buah lain sehingga rasanya lebih enak dan kandungan vitamin C-nya lebih tinggi.

(dyh/odi) Punya makanan favorit saat Ramadan & Lebaran? Ceritakan dengan menarik & lengkap di sini . Raih Grand Prize Mixer Kitchen Aid untuk cerita yang paling banyak di LIKE.

No comments:

Post a Comment