Monday, September 3, 2012

Tips Diet untuk Wanita Menopause: Hindari Dessert


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Perubahan fisik dan gaya hidup setelah menopause membuat wanita menjadi gemuk dan sulit menurunkan berat badan. Namun, ada cara yang bisa dipraktikkan agar wanita tetap ramping di hari tua. Salah satunya adalah menolak tawaran makan dessert.

Menopause umumnya terjadi setelah wanita berusia 50 tahun. Obesitas rentan terjadi pada situasi ini karena massa otot berkurang dan digantikan dengan lemak, metabolisme menurun, serta perubahan hormon yang memengaruhi distribusi berat badan. Meski sudah berdiet dan berolahraga, wanita yang mengalami menopause cenderung lebih susah menjadi ramping.

Persoalan ini tidak hanya menyangkut estetika penampilan, melainkan juga risiko terkena penyakit seperti kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, serta kanker. Oleh karena itu, tim dari University of Pittsburgh, Amerika Serikat mengadakan riset untuk melihat apakah konsumsi makanan tertentu berpengaruh terhadap penurunan berat badan pada jangka waktu yang ditentukan.

Sebanyak 481 orang wanita menopause yang gemuk dan obesitas mengisi survei tentang makanan yang mereka konsumsi. Mereka juga menimbang berat badan mereka di awal studi, setelah 6 bulan, dan sesudah 4 tahun. Hasilnya, ada beberapa perilaku makan yang dianggap dapat menurunkan berat badan dalam waktu enam bulan. Mengurangi dessert, gorengan, minuman manis, dan makan di luar rumah baik dilakukan untuk jangka pendek.

Namun, untuk jangka panjang yakni 4 tahun, Anda cukup menghindari dessert dan minuman manis agar berat badan turun. Pantangan ini perlu dilengkapi dengan peningkatan konsumsi buah dan sayur serta mengurangi daging dan keju agar berat badan tetap terkontrol.

Pertanyaannya, mengapa gorengan dan kebiasaan makan di luar rumah tidak berpengaruh pada penurunan berat badan jangka panjang? Dalam penelitian ini, kemungkinan faktor ekonomi berperan sehingga angka peserta yang bersantap di luar menurun. Karena itu, komponen tersebut tidak dihitung.

Sementara itu, memantang gorengan dianggap sulit dilakukan dalam jangka panjang. "Lebih sukar menahan diri untuk tidak menyantap French fries selamanya dibanding terus mengonsumsi buah dan sayur," ujar Dr. Bethany Barone Gibbs, pemimpin penelitian tersebut, kepada ABC News.

Biasanya, di awal program penurunan berat badan, para pelaku diet masih semangat. Berbagai pantangan dihindari. Namun, saat berat badan sudah turun, motivasi turut berkurang. Mereka juga mengalami perubahan fisiologis, termasuk menurunnya kecepatan metabolisme. Sementara itu, hormon yang berhubungan dengan nafsu makan meningkat.

"Peneliti menemukan bahwa terdapat peningkatan motivasi untuk makan setelah berat badan turun," kata Dr. Gibbs tentang studinya yang dimuat di Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics edisi terbaru. Bukannya ramping, justru menjadi lebih gemuk. Usahapun menjadi sia-sia.

Oleh karena itu, bagi wanita menopause yang ingin menurunkan berat badan, diet dengan cara mengurangi asupan kalori kurang baik dalam jangka panjang. Lebih baik jika Anda memantang dessert dan minuman manis, mengurangi konsumsi daging dan keju, serta memperbanyak asupan sayur dan buah.

Dr. Jaques Moritz, direktur ginekologi di St. Lukes-Roosevelt Hospital Center, turut memberi saran. "Awasi berat badan Anda sebelum menopause, tingkatkan usaha Anda hingga dua kali lipat saat menopause," tegasnya.

(fit/odi) Punya makanan favorit saat Ramadan & Lebaran? Ceritakan dengan menarik & lengkap di sini . Raih Grand Prize Mixer Kitchen Aid untuk cerita yang paling banyak di LIKE.

No comments:

Post a Comment