Tuesday, September 11, 2012

Wuah, Sedapnya Ditendang Sate dan Tongseng Domba Garut!


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Mungkin Anda sering menyantap daging kambing. Namun, pernahkah Anda mencoba daging domba? Apalagi domba Garut yang disajikan di sini masih muda. Tekstur dagingnya empuk dan tidak berbau tajam. Gulai, sup, tongseng, sate, semuanya enak!

Domba Garut berasal dari daerah Limbangan, Garut, namun kini banyak menyebar ke Jawa Barat. Bulunya panjang serta bertubuh relatif besar dan padat. Ekornya mengecil di ujung dan 'jatuh', tidak seperti kambing yang ekornya mengangkat. Ciri khasnya adalah tanduk besar yang melingkar ke belakang. Domba Garut sering dijadikan hewan aduan maupun hewan ternak.

Konon, domba Garut diberi perlakuan khusus. Pakannya merupakan rumput pilihan dan sering diberi minum susu campur madu. Fisiknya juga dirawat agar tetap bersih dan sehat.

Sebagai pedaging, domba Garut hanya sedikit mengandung lemak. Teksturnya empuk, biasa digunakan untuk aqiqah, qurban, atau dibuat sate. Menurut informasi dari Direktorat Gizi Depkes RI, kandungan gizi domba Garut lebih baik dibanding daging kambing per 100 gram. Harganyapun relatif lebih mahal.

Kalau ingin mencoba daging domba Garut, tak perlu jauh-jauh ke tempat asalnya. Di Jakarta ada tempat makan bernama Dombrut, singkatan dari Domba Garut. Pemiliknya adalah Yuke Sampurna, musisi yang dikenal sebagai anggota The Groove, All Indonesian Rockstars, dan Dewa 19.

Yuke yang lahir di Garut membawa daging domba organik dan beras dari kampungnya untuk diolah di Jakarta. Berawal dari warung tenda, kini Dombrut diremajakan dengan konsep modern yang tetap mengangkat unsur tradisional Indonesia.

Kami mampir ke restorannya di Kemang. Terletak di ruko, dari luar tempat ini terlihat seperti kafe minimalis dengan nuansa putih. Begitupun di dalamnya. Dindingnya dicat hitam sebagian dengan gambar domba maupun sepatah kata dari Yuke. Di dinding satunya terdapat papan tulis berisi daftar menu. Unsur kayu dan pot-pot tanaman hijau melunakkan warna monoton yang mendominasi.

Identitas Yuke sebagai musisi terlihat dari dua gitar listrik dan speaker yang terletak dekat kasir. Jika ada permintaan dari pelanggan, staf Dombrut bisa berubah menjadi penyanyi dan gitaris untuk menghibur tamu!

Untuk merangkul pengusaha kecil dari Garut, Yuke juga memasang etalase produk-produk pangan dari kota kelahirannya. Ia menjual teh celup dan kopi tubruk dari Garut yang diberi label 'Dom'. Uniknya, adapula liwet instan bermerk 'Seribu Satu' dengan varian original, jambal, teri, cumi, jengkol, dan pete. Beras, minyak, bumbu, dan bahan lainnya sudah lengkap, jadi tinggal dimasak seperti mie instan.

Menu yang ditawarkan tak begitu banyak. Untuk hidangan utamanya ada gulai, sumsum, kaldu daging, tongseng, sate, serta lamb shank dan lamb chops. Kalau ingin ngemil, tersedia kentang goreng, nachos garut, dan roti Prancis. Minumannya mulai dari teh (hitam, hijau, vanila, jahe), kopi tubruk, hingga soda dan bir.

Sebagai permulaan, kami ngemil nachos (Rp 30.000) terlebih dahulu. Rupanya, keripik jagung yang biasa disajikan sebagai nachos digantikan dengan tiga jenis keripik singkong. Untuk cocolannya ada salsa yang terbuat dari cacahan tomat dan daun ketumbar. Rasanya asam segar, cocok dengan gurihnya keripik singkong.

Kemudian datanglah kaldu daging alias sup (Rp 27.500). Kuahnya agak keruh, sementara potongan dagingnya terlihat berwarna cokelat dan pink pucat. Taburan bawang goreng dan irisan seledri melengkapi hidangan ini. Hmm.. Kuahnya tak digenangi lemak berlebih. Dagingnya empuk lembut. Kuahnya gurih dengan aroma yang sedap!

Tongseng (Rp 27.500) disajikan panas mengepul. Kuahnya berwarna cokelat sedikit kemerahan. Selain potongan daging, di dalamnya juga terdapat irisan kol, tomat, dan taburan bawang merah goreng. Kuahnya terasa manis dengan semburat rasa asam yang segar plus bumbu gule yang tak terlalu menonjok.

Hidangan kuah lain yang patut dicicip adalah gulai (Rp 27.500) dengan kuah santan oranye berbercak sedikit minyak berwarna oranye, ditaburi bawang merah goreng. Dagingnya yang berwarna cokelat juga sangat empuk. Sementara kuahnya gurih sedikit pedas.

Gulai yang berisi dua potong tulang sumsum (Rp 35.000) juga tak kalah enak. Sajian ini dilengkapi dengan dua batang sedotan. Sluuurp! Sumsum yang lembut gurihpun tersedot. Makin asyik saat menelusuri sisa-sisa daging yang melekat di tulang dengan tangan, seperti menyantap paha ayam goreng. Pastinya diiringi kuah santannya yang gurih wangi.

Sebagai primadona, kami cicipi paling akhir, satai domba campur (Rp 40.000). Dua potong dagingnya lumayan besar dan diselingi dengan potongan lemak. Uniknya, satai yang terlihat mengilap ini disajikan di atas papan kayu beralas sehelai daun pisang. Tak lupa ada sepiring kecil saus kacang serta potongan bawang dan cabai rawit yang disajikan terpisah.

Untuk mengetahui rasa aslinya, kami mencicipi satai tanpa tambahan bumbu. Wow... Ternyata dahsyat lembutnya! Dagingnya yang juicy dibumbui dengan pas dan tak menebar aroma lemak yang tajam. Rasa gurihnya jadi makin mantap dengan bumbu kacang atau kecap. Jadi, sepertinya kami sudah menambah satu lokasi lagi kalau ingin menyantap sate domba yang dahsyat!

Oh ya, Dombrut juga melayani pesan antar khusus daerah Kemang dengan biaya Rp 20.000. Hubungi 021-80387577. Kesempatan franchise juga terbuka bagi Anda yang berminat.

Dombrut

Jl. Benda 20D, Kemang

Telepon: 021-78833348

Twitter: @dombrutcafe

(fit/odi) Punya makanan favorit saat Ramadan & Lebaran? Ceritakan dengan menarik & lengkap di sini . Raih Grand Prize Mixer Kitchen Aid untuk cerita yang paling banyak di LIKE.

No comments:

Post a Comment