Thursday, November 1, 2012

Ngemil Keripik Terlalu Banyak Saat Hamil Akibatkan Berat Bayi Kurang


Fitria Rahmadianti - detikFood Jakarta - Ibu manapun pasti ingin anaknya lahir dengan sempurna dan sehat. Tak heran, saat hamil, mereka sangat menjaga asupan makannya. Aneka keripik merupakan salah satu yang patut dihindari. Karena konsumsi beragam jenis keripik bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan kurang.

Menurut studi yang dipimpin Centre for Research in Environmental Epidemiology (CREAL) di Barcelona, Spanyol, ada beberapa makanan yang patut dihindari saat hamil. Contohnya adalah keripik kentang, kentang goreng, roti, dan kopi. Pasalnya, makanan tersebut mengandung acrylamide.

Acrylamide adalah zat kimia yang dihasilkan secara alami dalam makanan. Zat ini timbul akibat memasak makanan kaya tepung dengan suhu tinggi, seperti memanggang atau menggoreng. Acrylamide dapat ditemui pada sejumlah besar masakan rumahan atau makanan yang diproses.

CREAL memberikan kuesioner frekuensi makanan kepada 1.100 wanita hamil. Mereka juga memeriksa darah yang terdapat pada tali pusar bayi. Dari sini kadar acrylamide pada bulan-bulan terakhir kehamilan dapat diketahui.

Dari penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa calon ibu yang banyak mengonsumsi acrylamide berisiko melahirkan bayi dengan lingkar kepala kecil. Ukurannya sekitar 0,33 cm lebih kecil dibanding bayi dari ibu yang sedikit mengonsumsi acrylamide.

Bayi yang terkena acrylamide dalam kadar tinggi juga memiliki berat badan 132 gram lebih ringan dibanding bayi dengan tingkat acrylamide rendah. Efek tersebut sebanding dengan ibu yang merokok saat hamil.

Peneliti menyelidiki pola makan pada bayi yang lahir dengan kadar acrylamide paling tinggi. "Jelas terlihat bahwa sumber acrylamide terbesar pada makanan adalah kentang goreng," kata ketua peneliti, Dr Marie Pedersen, seperti dikutip dari Huffington Post UK (23/10/12).

Menurut peneliti, temuan ini memiliki implikasi penting pada kesehatan masyarakat. Pasalnya, membesarnya lingkar kepala merupakan indikasi penting dari otak yang terus bertumbuh. Sebaliknya, lingkar kepala yang kecil saat lahir dapat terkait dengan lambatnya perkembangan otak.

Rendahnya berat badan bayi saat lahir juga merupakan salah satu faktor risiko. Sejumlah dampak kesehatan yang merugikan dapat menyerang pada usia dini. Belum lagi kaitannya dengan efek buruk saat dewasa. Misalnya, rendahnya tinggi badan serta tingginya risiko penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus tipe 2, dan osteoporosis.

"Temuan ini mendorong produsen makanan agar mulai mencari metode untuk mengurangi acrylamide dalam produk mereka," ujar Pedersen. Ia juga memberi saran bagi ibu hamil untuk makan dengan seimbang dan mengurangi konsumsi keripik maupun kentang goreng.

Penelitian ini dilakukan pada 2006-2010 di Denmark, Inggris, Yunani, Norwegia, dan Spanyol.

(flo/odi)

No comments:

Post a Comment