Tuesday, November 13, 2012

Salmon Kuah Teppanyaki, Slurpp... Oishii Desu!


Odilia Winneke - detikFood Jakarta - Yang satu ini merupakan salah satu restoran Jepang legendaris di Jakarta. Sejak puluhan tahun silam sajian teppanyaki-nya dikenal sebagai yang terbaik. Salah satunya Salmon Kuah Teppanyaki unik dengan kuah yang manis-manis gurih dan Banana Flambe sebagai dessert. Wah, oishii desu ne!

Nama Shima Japanese Restaurant memang bisa disejajarkan dengan restoran Jepang papan atas lainnya di Jakarta. Apalagi konon restoran ini juga menyandang julukan sebagai restoran teppanyaki pertama di Jakarta. Tanpa terasa hingga kini Shima sudah 35 tahun hadir memuaskan selera pencinta teppanyaki di Jakarta.

Rasa penasaran dengan restoran legendaris ini membuat saya memutuskan untuk bertandang ke Shima. O ya, karena tempat ini selalu penuh sebaiknya memang melakukan reservasi terlebih dahulu agar mendapatkan tempat. Tepat seperti bayangan saya restoran ini tampil klasik sederhana dengan sentuhan kayu. Memberi aksen nyaman seperti layaknya di rumah sendiri.

Selain sushi bar, di restoran ini pengunjung duduk mengelilingi meja pembuat teppanyaki. Background-nya berupa jejeran bambu-bambu dan tanaman sehingga memberikan kesan fresh. Untuk teman menikmati teppanyaki ini terpaksa saya menolak segelas fresh juice yang ditawarkan sang pelayan, agar perut tidak kekenyangan. Sebagai gantinya saya memesan segelas ocha dingin yang bisa di refill ulang.

Setelah duduk pelayan memasangkan celemek khusus agar baju tetap bersih saat menyantap hidangan. Pelengkap hidangan ini di hadapan tersaji dua buah mangkok kecil yang berisi teppanyaki sauce dan ponzu sauce. Seporsi mungil salad segar disajikan sambil menunggu sajian pertama dipersiapkan. Salad ini terdiri dari lettuce, kol merah, wortel dan lobak yang diserut halus yang diberi saus salad khas Jepang bertabur wijen. Rasanya krenyes dan menyegarkan, sungguh merangsang nafsu makan.

Sambil menikmati hidangan pembuka, saya asyik mengamati sang chef yang sudah berada di balik meja tempat memasak. Dua buah tofu, konyaku jelly, konoki mori (aneka jamur), bawang bombay dan brokoli tampak sedang di-grilled. Untuk tofu ini menurut chef dibuat homemade sehingga dibentuk seperti bunga. Rasanya super lembut dan gurih enak karena dipanggang dengan butter. Begitu pula konyaku jelly yang diberi miso sauce bertabur wijen. Sedangkan sayuran memberi efek krenyes yang enak.

Yang menarik sang chef memasak irisan salmon dengan menggunakan alumunium yang dibuat seperti mangkok dan diberi kuah semacam shoyu yang dicampur kaldu dari tulang ikan salmon. Kemudian diatasnya ditaburi daun bawang segar. Rupanya Salmon Kuah Teppanyaki inilah yang jadi signature dish di Shima dan tak dapat ditemui di restoran teppanyaki lainnya. Wah, ikan salmonnya terasa segar dengan kuah kecoklatan yang manis-manis gurih. Benar-benar unik dan oishii ne!

Dari Salmon Kuah Teppanyaki hidangan beralih ke Prawn Teppanyaki dan Beef Teppanyaki. Suara Tek tok tek tok... spatula besi yang beradu di atas panggangan dan suara desis hidangan yang dimasak menjadi musik pengiring yang khas. Belum lagi aromanya yang harum sungguh menggelitik sehingga saya tak sabar menanti hidangan selanjutnya.

Lagi-lagi sajian berikutnya sungguh tak mengecewakan. Udangnya terasa segar dengan sensasi manis dan tekstur yang lembut kenyal. Sedangkan beef teppanyaki pesanan saya dipotong-potong seperti dadu dan dimasak dengan tingkat kematangan medium well. Terdengar bunyi daging yang mendesis-desis menebarkan aroma harum yang mengundang selera. Dagingnya menurut sang chef memakai daging sapi import Australia. Selain itu Shima juga menyediakan wagyu sebagai pilihan lainnya.

Setelah menaruh irisan daging yang telah matang di piring ternyata hidangan ini belum selesai. Dengan cekatan spatula beradu mencacah dengan lincah bawang putih yang dipanggang dengan sedikit butter. Setelah tampak sedikit gosong, bawang putih diangkat dan ditaburkan di atas beef teppanyaki. Hmm yummy... dagingnya empuk dengan terasa juicy saat dikunyah apalagi saat dicelupkan ke ponzu sauce. Yang satu ini memang beef teppanyaki terbaik yang pernah saya rasakan.

Sayang perut yang kekenyangan membuat saya terpaksa harus berhenti pada hidangan ketiga ini. Pasalnya saya juga ingin mencicipi dessert Banana Flambe milik Shima yang terkenal itu. Diluar dugaan penyajian Banana Flambe ini memakai sedikit atraksi yang memukau. Dimana pisang dipanggang dan diberi cinnamon dan es krim vanilla sebagai topping-nya. Kemudian sang chef melakukan atraksi teknik flambe (membakar) di atas meja teppanyaki.

Wah... ternyata meski dibakar es krim tersebut tidak mencair. Banana Flambe yang terdiri dari pisang dan es krim serasa meleleh di dalam mulut dengan sensasi manis dan citarasa khas dari cinnamon. Tak heran kalau dessert ini memang selalu dinanti-nanti pengunjung saat bersantap di Shima.

Shima Japanese Restaurant

Hotel Aryaduta Jakarta (Tugu Tani), Lobby Level

Jl. Prapatan No. 44-48, Jakarta

Telp: 021-23521234

Jam Buka: 11.30 14.30 (lunch) & 18.30 22.00 (dinner)

Teppanyaki Set: Rp 400.000,00 ++ - Rp 775.000,00++

(odi/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

No comments:

Post a Comment